Kamis, 10 Mei 2012

Pendidikan Anak : Potret Kerusakan Jaman dan Dampaknya bagi Anak-anak.


Oleh : www. Ashabul-muslimin.tk

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD-8lZH5R7X-salACh7DSXSH2rkNwIKTFn7CsJ3U26wY97GEdGkiln5Xusgc1C7pwKuui3HAtaY6u1LiA_ZoJva9lAqFZ81VkLEukPbE7VVS6nphmKBzEm0LkBYmcaU6ATQVV-tNzCRQ/s1600/love%252Cpositive%252Cromantic%252Cnature%252Cphotography%252Clossofsoul-57b071b3aa1708439cafc0066a090c3c_h%255B2%255D.jpg


Kerusakan-kerusakan moral dijaman modern

Apakah anda pernah dengar lagu balonku ada lima?. Tentu saja orang se-usia kita yang lahir pada era 70,80,90-an pernah mendengarkan dan hafal lagu-lagu klassik ini karena memang lagu ini sangat populer pada saat itu (sekitar th 90-an). Dan selain itu juga lagu-lagu ini penuh dengan pendidikan yang baik. Sehingga tidak jarang lagu-lagu ciptaan MT Mahmud dan Ibu Sud itu seperti naik delman, bintang kecil, balonku ada lima dsb sering kita temukan dinyanyikan disekolah taman kanak-kanak jaman dahulu. Sehingga tidak heran lagu-lagu kenangan seperti ini banyak yang diantara kita yang hafal hingga usia dewasa bahkan sampai usia sekarang.

Akan tetapi jika anda melihat anak-anak sekarang justru anda akan melihat sebuah perbandingan yang besar dan mencolok. Yaitu anak-anak sekarang lebih kenal lagu-lagu band bahkan lagu barat pun sampai fasih walaupun tak tahu makna lirik lagunya. Ibarat anak dulu nyanyinya “balonku ada lima” kalau anak sekarang nyanyinya “selingkuhanku ada lima”. Benar-benar sebuah kenyataan yang buruk. Selain itu dampak dibelakangnya juga sangat buruk. Yaitu secara psikologis anak-anak sekarang sudah mengalami pendewasaan dini dalam hal pemikiran akan tetapi tidak seimbang dengan perkembangan akalnya. Sehingga tindakan kriminal kelas atas mereka lakukan dengan enjoy-nya tanpa pertimbangan dari sisi sebab akibat. Apalagi berpikir sampai ke akhirat bahwa maksiat itu berdampak azab.

 Oleh karena itu tidak heran bila anak-anak ingusan se-usia SD sudah tahu apa itu pacaran, malah-malah sampai berakibat kriminali misalnya berbuat mesum dan bahkan lebih aneh bisa sampai hamil. Saya bilang itu “aneh” bukan karena perempuan memang bisa hamil tapi karena anak se-usia 9 tahun kok bisa melahirkan tanpa berakibat fatal seperti kematian karena secara fisik mungkin belum siap reproduksi, lha wong anak jaman dahulu saja kalau melahirkan pada usia 17-an berakibat kematian kok. Anda bisa baca beritanya disini. Sungguh kejadian aneh diluar nalar namun sebuah kenyataan!.


Jika memang benar begitu maka bisa dibilang anak-anak jaman sekarang sudah mengalami pemendekan umur yaitu mengalami pendewasaan dini secara fisik maupun psikis . Jika anda mau jeli memperhatikan perkembangan fisik anak-anak sekarang dibandingkan keadaan jaman dahulu maka anda akan menemukan sebuah perbedaan yaitu anak sekarang ternyata badannya lebih subur dan makmur, yaitu cepet gede secara fisik dan maaf kalau anak SD sekarang body nya kelihatan sudah menggairahkan seperti orang dewasa apalagi yang sudah SMP, lebih gawat. Mungkin hal itu terjadi karena ada faktor perbaikan gizi (ibarat anak dulu makan ubi anak sekaran makan kenthaki) , pengaruh media elektronik, pengaruh pergaulan facebook, sms-an di Hp, tontonan Televisi yang penuh dengan ajaran kerusakan moral dan lainnya.

Akan tetapi hal itu tidak seimbang dengan perkembangan akalnya (usia baligh) sehingga begitulah akibatnya. karena akal itu biasanya berkembang sesuai umur namun hanya sedikit sekali perkembangan akal yang membuat anak-anak kecil berpikir bijak (dewasa) karena hal itu tergantung lingkungan dan pendidikan orang tua. Apalagi pendidikan sekarang sudah jauh daripada nilai-nilai agama islam akhirnya anak sekarang mentalnya sudah seperti “kepala kerbau” yaitu pembangkang dan tolol. Selalu berbuat tanpa berpikir panjang. Durhaka kepada kedua orangtua, tidak patuh pada guru, rusak moralnya dan rusak fisiknya, Naudzubillah.

Dampak negatif media dan teknologi kepada anak-anak

Anak-anak yang sejak kecil sudah mengenal lagu dewasa dari aspek kehidupan orang dewasa, ia akan terperangkap dalam kedewasaan baik secara fisik, psikologis,ataupun sosial.Anak-anak tahu hubungan laki-perempuan, seks, kekerasan, dan perilaku-perilaku anti-sosial selak mereka maih sangat kecil. Dari mana? Dari media tentu. Padahal,anak-anak belum siap untuk itu. Istilahnya dalam hal itu akan berakibat pendewasaan dini dalam hal psikologi yang tidak seimbang dengan perkembangan fisik. Akhirnya dampaknya pun tidak tanggung-tangung contohnya anak sd sekarang sudah tidak asing lagi dengan pacaran dan seluk-beluknya bahkan lebih parah anak seusia sd sudah berani berbuat mesum sampai hamil, naudzubillah.

     Lihatlah film kartun anak-anak. Isinya banyak yang terkait dengan hubungan laki-perempuan dan seks. Popeye, Crayon Sinchan, dan Sailor Moon adalah beberapadi antaranya .Kemudian, iklan TV. Mari lihat Irex, Promag, Rapet wangi, atau pompa air Sumitsu. Semuanya menjual seks, padahal iklan-iklan itu bisa saja ditayangkan pada jam tayang keluarga, dan tentu saja anak-anak ikut menontonnya.

     Atau, lihatlah tabloid-tabloid porno yang dijajakan di pinggir jalan.Anak-anak setiap msaat dapat melihatnya. Mereka sejak kecil sudah melihat gambar perempuan dewasa nyaris telanjang.Dan itu seks.Kemudian,ada pula sinettron,telenovela atau film yang menampilkan hubungan laki-perempuan atau seks secara eksplisit. Sekaligus, dari kisah-kisahnya anak-anak dapat menangkap cerita tentang penyelewengan, perceraian dan krisis hubungan laki-perempuan lainnya.

     Ada pula videoklip yang menjual seks .Ada perempuan-perempuan nyaris telanjang di sana yang menari dan bergoyang sensual.Belum lagi, syair yang dinyanyikan dan kadangkala mengandung muatan seks pula.Kemudian,mereka juga belajar kekerasan dari media melalui film kartun,film dewasa,dan sinetron.Dari sini kadang-kadang anak belajar bahwa kekerasan adalah jalan kelluar untuk menyelesaikan masalah.

     Mereka juga mengenal horor sejak mereka sangat kecil.Kemungkinan karena di rumah para orang dewasa menonton acara TV Ghost Stories atau serial yang menampilkan Mak Lampir. Sekaligus, dengan menonton acara-acara demikian , anak-anak berkenalan dengan dunia klenik. Daftar ini akan bertambah panjang jika kita juga berbicara tentang profanity, kata-kata vulgar, kasar, dan tidak sopan yang sering jadi langganan bicara para tokoh yang sering tampil di sinetron atau film.

     Bahkan, menyedihkan sekali, kalau toh anak-anak kita jejali dengan hanya materi TV belabel “acara anak-anak”, mereka juga tidak dapat terbebas dari virus yang buruk itu. Anak-anak yang tampil dalam acara anak-anak banyak yang telah teracuni, tampil bak orang dewasa.Mereka sungguh-sungguh miniatur orang dewasa.Gaya bicara dan penampilan anak-anak itu persis orang dewasa, karena mereka meniru gaya orang dewasa.Contohnya adalah pilihan idola cilik di TV-TV yang bernyanyi dan berpenampilan serba dewasa padahal umur mereka masih sangat belia.
     Jadi begitulah potret media kita memang mengkhawatirkan anak-anak sekarang. Karena itu, sedapat mungkin ,jauhi anak kita dari media-media yang potensial membawanya ke arah pengenalan kehidupan orang dewasa.Kalau toh kita dengan selektif mengizinkan anak kita mengkonsumsi media,jangan biarkan dia mengkonsumsinya sendirian.Dampingi anak kita,ajak dia bicara jika ada muatan media yang kita rasakan “terlalu dewasa”.tentu saja anak perlu mengenal kehidupan orang dewasa,tapi itu nanti, pada saat yang tepat.

Solusi permasalahan

Hal ini tentu saja bukanlah hal yang sepele sehingga dibiarkan saja tanpa ada usaha pemecahan sedikitpun. Sungguh masalah itu takkan selesai dengan sendirinya. Akan tetapi dengan tawakal dan do’a insya Allah kita bisa mengatasi masalah perkembangan jaman yang merusak mental dan moralitas anak-anak sekarang. Segala sesuatu takkan baik jika tidak dimulai diri sendiri kemudian keluarga dan meluas kekalangan masyarakat. Marilah kita beri contoh teladan yang baik bagi anak-anak kita. Agar anak-anak kita tidak mengalami sebuah pendewasaan dini dalam hal psikis namun tak seimbang dengan perkembangan akalnya akhirnya tindak kriminal oleh anak-anak ingusanpun banyak terjadi, seperti yang diberitakan media-media sekarang ini.

Pendidikan pertama dan paling utama bagi anak adalah kedua orang tuanya. Karena nabi Muhammad saw pernah bersabda bahwa anak-anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah (islam dan bertauhid) namun karena pengaruh pendidikan orang tuanyalah yang menyebabkan anaknya menjadi seorang kafir dari kalangan yahudi, nasrani atau majusi. Kesimpulannya pendidikan anak adalah tanggung jawab orang tua. Termasuk kesalahan orang tua sekarang adalah menyerahkan begitu saja pendidikan anak kepada orang lain (guru disekolah). Tanpa memperhatikan anak pendidikan dirumah yang lebih butuh kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya. Namun orang tua sekarang condong kepada urusan dunianya berupa kesibukan dunia kerja yang tak pernah ada akhirnya daripada amanah dari Allah berupa anak-anaknya yang harus dididik menjadi manusia yang shalih dan shalehah. Orang tua jaman sekarang lebih sayang kepada harta daripada anak dan istrinya. Memanglah dijaman akhir ini anggapan manusia kebanyakan telah salah. Yaitu kemuliaan dan kebahagiaan didapatkan dengan harta benda yang banyak. Namun hal itu sangat bertentangan dengan ajaran Allah yaitu kemuliaan tergantung takwanya kepada-Nya. Buktinya tidak sedikit orang-orang klonglomerat lebih stress keadaan jiwanya daripada orang-orang kalangan bawah.

Marilah kita bina rumah tangga kita dengan mengutamakan pendidikan akhlaq dan adab secara islami dengan tidak mengabaikan pendidikan keahlian dan ketrampilan dunia kerja. Karena kesuksesan tidak diukur dari kemampuan otak dalam berkerja saja. Namun sering kali faktor kesuksesan adalah berkaitan dengan interaksi sosial yang baik. Marilah kita luangkan waktu untuk anak didik kita untuk mengajari ilmu-ilmu agama yang kelak akan menjadi bekal bagi para penerus bangsa ini dalam membangun negri. Jangan abaikan kerusakan generasi muda karena mereka adalah penerus generasi kita. Jika generasi sekarang amburadul tentu saja generasi berikutnya lebih hancur lagi. Maka dari itulah segalanya kita wajib bisa bertawakal semampu kita dan memohon pertolongan dari Allah SWT yang Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu.

Demikianlah semoga kajian singkat ini bermanfaat bagi kaum muslimin semuanya, amiien.

Wallahu’alam

    
Refrensi :
-          Majalah Ummi edisi 2001
-          Berbagai sumber

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan komentarnya jika ada link mati harap lapor. jazakumullah