Selasa, 18 September 2012

SekilasTentang Gambaran Surga dan Penghuninya (Bidadari)

Oleh : Muhammad A. Samaaun
(pembina majelis ashabul muslimin)


Abu Hurairah radhiallahu 'anhu :

"Allah berfirman (artinya): ''Aku telah sediakan bagi hamba-hamba-Ku yang shalih (kenikmatan Al jannah) yang belum pernah dilihat mata, didengar telinga, serta terlintas di hati manusia. (HR. Muslim no. 2824)


A. Pelajaran dari Hadits :

Surga adalah tempat kembali yang kekal bagi orang yang bertakwa dan takut kepada Allah, tidak menyekutukan-Nya dan mengerjakan amal shalih dengan mengharap pahala dari Allah saja. Seperti apakah surga? Tentu saja belum ada satupun manusia yang pernah melihatnya kecuali rasulullah saja dengan ijin Allah. Akan tetapi kita tidak bisa menggambarkannya karena saking indahnya. Dalam al-Qur’an dijelaskan :

“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan kepada Kami dahulu." mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci (bidadari) dan mereka kekal di dalamnya” (QS Al-Baqoroh :25)


Surga adalah hal yang ghoib, artinya yang tahu seluk beluk tentangnya hanya Allah saja. Surga tempatnya ada dialam akhirat (kehidupan sesudah mati), tepatnya diatas langit ketujuh didekat sidratul muntaha, tempat nabi Muhammad menerima wahyu sholat lima waktu pada saat isra’ mi’raj. Firman Allah

“(yaitu) di Sidratil Muntaha.Di dekatnya ada surga tempat tinggal” (An-Najm ayat 14-15)


Surga adalah balasan / tempat kembali setelah hari berbangkit bagi orang-orang beriman yang beramal shalih dan patuh kepada perintah Allah dan rasul-Nya. Oleh karena itu marilah kita berlomba-lomba menggapai surga dengan cara memperbanyak amal shalih dengan keihlasan hati hanya mengharapkan balasan yang terbaik dari Allah saja. Firman Allah :

“Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik. Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga ‘Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang mas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah.” (QS. Al-Kahfi: 30-31)


Allah telah memberitahukan kepada kita melalui al-Qur’an dan dalam hadits rasulullah tentang gambaran surga. Tentang wujud aslinya manusia tak ada yang bisa membayangkan apalagi menggambarkannya dengan secanggih apapun alatnya takkan pernah bisa menyamai keindahan surga yang asli. Surga adalah tempat yang sangat amat indah. Didalamnya berisi keindahan dan kesejahteraan dan tidak ada penderitaan sedikitpun. Di dalam surga banyak istana-istana megah yang terbuat dari emas dan perak, catnya dari minyak kesturi, lalu batu kerikil dan pasirnya terbuat dari intan dan muriara, benar-benar keindahan yang tidak bisa dibayangkan. Didalam surga tidak ada perkataan yang sia-sia. Didalam surga para penghuninya tidak buang air, meludah dan terkena penyakit, tetap awet muda dan tidak akan pernah mati.


Rasulullah bersabda “Batu bata (di surga) dari emas dan perak, lumpur (untuk mengecat) dindingnya terbuat dari minyak kesturi, kerikilnya terbuat dari mutiara dan intan, tanahnya terbuat dari minyak ja’faron. Siapa yang masuk kedalamnya, ia tidak akan sakit, ia kekal dan tidak akan mati, tidak usang bajunya dan tidak pula hilang masa mudanya” (HR. Ahmad no.2 hal 304, at-Tirmidzi no. 2526, dari sahabat Abu Hurairah dan dishohihkan oleh al-Albani di shahih Sunan at-Tirmidzi no. 2526)


Lalu didalam surga juga banyak bidadari yang cantik jelita yang kecantikannya juga tidak bisa dibayangkan dengan pikiran kita yang terbatas ini apalagi kalau cuman dibandingkan dengan artis-artis di Tv yang sering diidolakan para remaja tentu saja tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan kecantikan bidadari surga. Maka sungguh hal yang ironis bila para remaja yang suka mengidolakan artis-artis karena terkagum-kagum dengan keelokan rupa artis itu sehingga lebih mereka cintai daripada Allah dan Rasulnya padahal balasan bagi orang yang bertakwa jauh lebih baik daripada apa yang ada di dunia. Sehingga kita temukan pula, banyak remaja yang lebih berat nonton konser artis walaupun tiketnya mahalnya minta ampun daripada beribadah sholat atau beramal sholih. Padahal kecantikan atau ketampanannya tak ada secuilpun menyamai keelokan penghuni surga.


Nanti diakhirat orang-orang yang beriman akan mendapatkan istri-istri yang suci dan cantik jelita (bidadari). Sebagai balasan dari Allah untuk orang-orang beriman yang mengerjakan amal shalih dan sabar dalam penderitaan hidup didunia dan lebih memilih kesenangan akhirat daripada kesenangan dunia. Firman Allah Ta’ala :

"Mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli." (QS. At-Thur: 20)


Luasnya surga juga tidak bisa dibayangkan karena setiap tingkatan surga luasnya antara langit dan bumi. Jadi sebagai mukmin kita jangan khawatir tidak kebagian tempat disurga karena memang surga diciptakan oleh Allah dengan sangat luas.


Allah berfirman dalam surat Ali Imran: 133 yang artinya: “Dan bersegeralah kamu pada ampunan Rabb-mu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.”


Dan pintu surga itu sangat lebar dari sisi satu kesisi lainnya berjarak antara Kota Mekah dan Kota Hajar, sebagaimana disebutkan rasulullah saw :


Rasulullah bersabda: “Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya jarak antara dua sisi pintu dari pintu-pintu surga seperti jarak antara kota Mekkah dan Hajar (kota dekat Dammam dan Ahsa’) ” (HR. al-Bukhari no. 3340 dan Muslim mo. 194 dari sahabat Abu Hurairah)


Surga memiliki seratus tingkatan yang jarak satu tingkat dengan tingkat lainnya sejauh jarak antara langit dan bumi, Nabi bersabda: “Sesungguhnya surga memiliki seratus tingkatan yang Allah sediakan bagi orang-orang yang berjihad fi sabilillah, yang jarak antara tingkat satu dengan tingkatan lainnya sejauh jarak antara langit dan bumi. ” (HR. al-Bukhari no. 2790 dari sahabat Abu Hurairah)

Tingkatan surga yang paling tinggi adalah surga firdaus yang di atasnya terdapat ‘Arsy ar-Rahman dan darinya terpancar sungai-sungai surga. Sebagaimana sabda Nabi: “Maka apabila engkau memohon mohonlah surga firdaus karena ia adalah surga yang (terletak) paling tengah dan yang paling tinggi, di atasnya ‘arsy ar-Rahman dan darinya terpancar sungai-sungai surga. ” (HR. al-Bukhori no. 3257 dari sahabat Abu Hurairah)


B. GAMBARAN BIDADARI SURGA

Bidadari Surga adalah makhluk surga yang diciptakan Allah dari tetesan air hujan dari awan yang ada diatas Arsy dalam suatu riwayat hadits dijelaskan :



Bahwasanya segumpal awan menurunkan hujan dari bawah ‘Arasy. Maka dari tetesan-tetesan hujan para bidadari diciptakan, Kemudian masing-masing ditempatkan dalam sebuah kemah ditepi sungai, luasnya 40 mil. Kemah itu tidak berpintu sehingga ketika seorang wali Allah datang ke kemah itu, ternyata kemah itu tidak punya satu pun pintu. Dengan demikian, mereka dia tahu bahawa mata makhluk apapun yang melihat mereka, baik itu malaikat maupun pelayan surga tidak sampai mempengaruhi mereka. Bidadari-Bidadari itu memang perempuan yang dibatasi (maqshuuraat) yakni dibatasi pandangan mata mereka dari segala makhluk, selain suami mereka. (Al-Hadist).


Sesungguhnya Allah Swt menciptakan wujud bidadari itu dari empat warna : putih, hijau, kuning dan merah. Allah menciptakan tubuhnya dari za’faran, misik, anbar, dan kafur. Rambutnya dari sutra. Mulai dari jari-jari kakinya sampai kelututnya dari zafaran yang semerbak mewangi. Mulai dari kedua lututnya sampai kedua payudaranya dari anbar. Mulai dari lehernya sampai kekepalanya dari kafur. Jika salah satu dari mereka meludah sekali dibumi, maka (maka semua sumur dan lautan dipermukaan bumi ini) menjadi misik. Didadanya tertulis nama suaminya dan nama Allah dari beberapa Asma’ul Husna. Setiap tangan mereka terdapat gambar pada jari-jarinya terdapat sepuluh cincin dari jauhar dan mutiara (Al-Hadist).


Para bidadari surga juga selalu khusyuk berdo’a untuk suaminya yang masih berada didunia supaya Allah mempermudah urusannya dalam menjalankan perintah agama. Dalam suatu hadits disebutkan :
Sesunggunya para bidadari berdoa untuk para suami mereka saat para suami mereka masih berada didunia. Mereka berkata : “ Ya Allah, tolonglah dia dalam menjalankan agama; hadapkan dia dengan dengan hatinya untuk taat kepada-Mu; dan sampaikan kami kepada kami, demi kemulian-Mu, Wahai Tuhan Maha Penyayang diantara semua orang penyayang”. (Al-Hadist).


Keindahan wajahnya sangat elok dan wanginya bidadari juga sangat wangi sehingga tidak bisa dibayangkan dengan akal saja, bahkan jika seandainya bidadari turun kedunia maka kecantikannya akan menyinari langit dan bumi bagaikan matahari yang menyinari siang hari. Jilbabnya saja sungguh lebih baik daripada seluruh dunia dan seisinya. Dalam suatu hadits disebutkan :


Seandainya bidadari menampakkan wajahnya, niscaya kecantikannya akan menyinari langit dan bumi. Seandainya wanita surga muncul kedunia, niscaya keharumannya memenuhi seluruh penjuruh dunia (Al-Hadis)


Rasulullah bersabda yang artinya: “Kalau seandainya wanita surga menengok ke bumi, niscaya antara langit dan bumi bercahaya dan penuh dengan bau harum, dan jilbab bidadari lebih baik dari dunia dan seisinya.” (HR. al-Bukhari no.2796 dari sahabat Anas bin Malik)


Mereka (bidadari) adalah makhluk yang disucikan oleh Allah yang tidak pernah mengeluarkan kotoran dan belum pernah disentuh oleh siapapun juga. Ibnu Mas’ud dan Ibnu Abbas berkata: “(istri-istri surga) mereka tidak haid, tidak mengeluarkan hadats (kencing dan kotoran) dan tidak pula mengeluarkan ingus.


Mujahid berkata: “Mereka tidak kencing dan tidak buang kotoran besar, tidak mengeluarkan madzi dan mani, tidak meludah, tidak mengeluarkan ingus dan tidak pula melahirkan.”
Dalam Al-Qur’an dijelaskan :


“katakanlah, inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?” untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya. dan (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan.”(al-Imran:15)


Orang-orang yang beriman di dalam surga bersenang-senang dengan istri-istri mereka sampai lupa dengan lupa dengan penderitaan yang pernah mereka alami didunia dan penderitaan para penghuni neraka, sehingga tidak ingat dan tidak memperhatikan mereka.


Allah berfirman dalam surat Yasin : 55-56 yang artinya: “Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan, mereka berada di tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan.”


Ibnu Mas’ud dan Ibnu Abbas berkata: “(bersenang-senang dalam kesibukan) artinya mereka sibuk memecahkan keperawanan bidadari.”


Muqotil berkata: (bersenang-senang dalam kesibukan) mereka sibuk memecahkan keperawanan bidadari sampai lupa dengan penghuni neraka, sehingga mereka tidak ingat dan tidak memperhatikan mereka.”



Dan penghuni surga diberi kekuatan 100 kali lipat kekuatan laki-laki didunia. Sebagaimana sabda Nabi yang artinya: “Orang-orang yang beriman di surga diberi kekuatan demikian-demikian dalam berjima’. Para sahabat bertanya: Ya Rasulallah, apakah ia bisa melakukan hal itu (jima’)? Beliau bersabda: Ia diberi kekuatan seratus orang.”
(HR. at-Tirmidzi no. 2536 Syaikh al-Albani berkata: hadits hasan shahih dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi )



Tentang keindahan fisiknya tidak bisa dibayangkan lagi karena saking indahnya sampai terlihat sumsum betis dari belakang dagingnya. Dalam satu riwayat dijelaskan :



“Rombongan yang pertama kali masuk surga dalam bentuk rembulan di malam purnama, dan rombongan berikutnya seperti bintang yang paling terang cahayanya, hati-hati mereka satu, tidak ada perselisihan di antara mereka, tidak ada saling membenci, masing-masing dari mereka mendapatkan dua orang istri (bidadari), masing-masing dari kedua bidadari tersebut terlihat sum-sum betisnya di belakang dagingnya karena terlalu indahnya, mereka bertasbih kepada Allah pagi dan sore hari, mereka tidak sakit, tidak beringus, tidak meludah, bejana-bejana mereka dari emas dan perak, sisir-sisir mereka dari emas, kayu yang dibakar untuk wewangian adalah kayu gaharu, dan keringat mereka adalah minyak kesturi”
(HR Al-Bukhari no 3074 dan Muslim no 7330)



Para Salafus Shalih, mereka sangat rindu kepada bidadari di surga dengan memperbanyak amal shalih dan meninggalkan kesenangan dunia yang menipu dan sementara. Sebagaimana al-Hasan al-Bashri berkata: “Wahai para pemuda, tidakkah kalian rindu dengan bidadari?”



Tentang gambaran bidadari surga dalam kitab Hadil Arwah Ila Biladil Afrah Imam Ibnul Qoyyim berkata :


"Jika anda bertanya tentang mempelai wanita dan istri-istri penduduk surga, maka mereka adalah gadis-gadis remaja yang montok dan sebaya. Pada diri mereka mengalir darah muda, pipi mereka halus dan segar bagaikan bunga dan apel, dada mereka kencang dan bundar bagai delima, gigi mereka bagaikan intan mutu manikam, keindahan dan kelembutan mereka selalu menjadi kerubutan. Elok wajahnya bagaikan terangnya matahari, kilauan cahaya terpancar dari gigi-giginya dikala tersenyum. Jika anda dapatkan cintanya, maka katakan semau anda tentang dua cinta yang bertaut. Jika anda mengajaknya berbincang (tentu anda begitu berbunga), bagaimana pula rasanya jika pembicaraan itu antara dua kekasih (yang penuh rayu, canda dan pujian). Keindahan wajahnya terlihat sepenuh pipi, seakan-akan anda melihat ke cermin yang bersih mengkilat (maksudnya, menggambarkan persamaan antara keindahan paras bidadari dengan cermin yang bersih berkilau setelah dicuci dan dibersihkan, sehingga tampak jelas keindahan dan kecantikan).


Bagian dalam betisnya bisa terlihat dari luar, seakan tidak terhalangi oleh kulit, tulang maupun perhiasannya. Andaikan ia tampil (muncul) di dunia, niscaya seisi bumi dari barat hingga timur akan mencium wanginya, dan setiap lisan makhluk hidup akan mengucapkan tahlil, tasbih, dan takbir karena terperangah dan terpesona. Dan niscaya antara dua ufuk akan menjadi indah berseri berhias dengannya. Setiap mata akan menjadi buta, sinar mentari akan pudar sebagaimana matahari mengalahkan sinar bintang. Pasti semua yang melihatnya di seluruh muka bumi akan beriman kepada Allah Yang Maha hidup lagi Maha Qayyum (Tegak lagi Menegakkan). Kerudung di kepalanya lebih baik daripada dunia seisinya. Hasratnya terhadap suami melebihi semua keinginan dan cita-citanya. Tiada hari berlalu melainkan akan semakin menambah keindahan dan kecantikan dirinya. Tiada jarak yang ditempuh melainkan semakin menambah rasa cinta dan hasratnya. Bidadari adalah gadis yang dibebaskan dari kehamilan, melahirkan, haidh dan nifas, disucikan dari ingus, ludah, air seni, dan air tinja, serta semua kotoran.


Masa remajanya tidak akan sirna, keindahan pakaiannya tidak akan usang, kecantikannya tidak akan memudar, hasrat dan nafsunya tidak akan melemah, pandangan matanya hanya tertuju kepada suami, sekali-kali tidak menginginkan yang lain. Begitu pula suami akan selalu tertuju padanya. Bidadarinya adalah puncak dari angan-angan dan nafsunya. Jika ia melihat kepadanya, maka bidadarinya akan membahagiakan dirinya. Jika ia minta kepadanya pasti akan dituruti. Apabila ia tidak di tempat, maka ia akan menjaganya. Suaminya senantiasa dalam dirinya, di manapun berada. Suaminya adalah puncak dari angan-angan dan rasa damainya. Di samping itu, bidadari ini tidak pernah dijamah sebelumnya, baik oleh bangsa manusia maupun bangsa jin. Setiap kali suami memandangnya maka rasa senang dan suka cita akan memenuhi rongga dadanya. Setiap kali ia ajak bicara maka keindahan intan mutu manikam akan memenuhi pendengarannya. Jika ia muncul maka seisi istana dan tiap kamar di dalamnya akan dipenuhi cahaya.


Jika anda bertanya tentang usianya, maka mereka adalah gadis-gadis remaja yang sebaya dan sedang ranum-ranumnya. Jika anda bertanya tentang keelokan wajahnya, maka apakah anda telah melihat eloknya matahari dan bulan?! Jika anda bertanya tentang hitam matanya, maka ia adalah sebaik-baik yang anda saksikan, mata yang putih bersih dengan bulatan hitam bola mata yang begitu pekat menawan. Jika anda bertanya tentang bentuk fisiknya, maka apakah anda pernah melihat ranting pohon yang paling indah yang pernah anda temukan? Jika anda bertanya tentang warna kulitnya, maka cerahnya bagaikan batu rubi dan marjan. Jika anda bertanya tentang elok budinya, maka mereka adalah gadis-gadis yang sangat baik penuh kebajikan, yang menggabungkan antara keindahan wajah dan kesopanan. Maka merekapun dianugerahi kecantikan luar dan dalam. Mereka adalah kebahagiaan jiwa dan penghias mata. Jika anda bertanya tentang baiknya pergaulan dan pelayanan mereka, maka tidak ada lagi kelezatan selainnya. Mereka adalah gadis-gadis yang sangat dicintai suami karena kebaktian dan pelayanannya yang paripurna, yang hidup seirama dengan suami penuh pesona harmoni dan asmara . Apa yang anda katakan apabila seorang gadis tertawa di depan suaminya maka sorga yang indah itu menjadi bersinar? Apabila ia berpindah dari satu istana ke istana lainnya, anda akan mengatakan: "Ini matahari yang berpindah-pindah di antara garis edarnya." Apabila ia bercanda, kejar mengejar dengan suami, duhai… alangkah indahnya…!!”


Begitulah gambaran tentang bidadari surga yang dapat kami tuliskan untuk aslinya tak dapat dibayangkan dengan akal pikiran setajam apapun.


C. TINGKATAN-TINGKATAN SURGA


Surga juga mempunyai tingkatan-tingkatan. Orang mukmin masuk surga sesuai tingkatan amalnya. Yang amalnya lebih baik tentu saja mendapatkan surga yang lebih tinggi begitu juga sebaliknya, yang lebih sedikit amalnya masuk surga yang tingkatannya lebih rendah daripada yang lebih banyak amalnya. Tingkatan surga yang paling tinggi bernama surga firdaus. Dalam suatu hadits disebutkan bahwa surga memiliki seratus tingkatan. Setiap tingkat jaraknya antara langit dan bumi. Benar-benar sesuatu ciptaan Allah yang maha luas. Diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rasulullah bersabda,


“surga itu ada seratus tingkatan, dan setiap tingkatannya jaraknya antara bumi dan langit. Tingkatan yang paling tinggi ialah surga Firdaus, dan yang paling utama juga surga Firdaus. Daripadanyalah mengalir sungai-sungai surga. Apabila kalian memohon kepada Allah, mohonlah surga Firdaus."(HR. Tirmidzy)


Lalu dalam hadits lain juga dijelaskan bahwa surga paling bawah saja kamar, rumah, pintu, ranjang, perabotan, kunci-kunci pintunya terbuat dari perak, lalu tingkatan kedua semuanya terbuat dari emas dan tingkatan yang ketiga semuanya terbuat dari mutiara dan zamrud lalu tingkatan-tingkatan lainnya yang jumlahnya 97 pasti lebih indah lagi daripada yang sebelumnya.


“Diriwayatkan oleh Ibnu Wahab, dari Abdurrahman bin Ziyad bin An'am, dari Utbah bin Ubaid adh-Dhabyi, dari seorang perawi yang meriwayatkan hadits ini kepadanya bahwa seseorang datang kepada Nabi saw dan bertanya, "Wahai Rasulullah, ada berapa tingkatan di surga?" Beliau menjawab, "Seratus tingkatan. Jarak masing-masing tingkat adalah setinggi bumi dan langit. DI tingkat pertama, kamar, rumah, pintu, ranjang, dan kunci-kunci pintunya terbuat dari perak. DI tingkat kedua, kamar rumah, pintu, ranjang, dan kunci-kunci pintunya terbuat dari emas. Dan di tingkat ketiga, kamar rumah, pintu, ranjang, dan kunci-kunci pintunya juga terbuat dari permata, mutiara, dan zamrud. Sedangkan, sembilan puluh tujuh tingkatan lainnya tidak ada yang mengetahuinya selain Allah."


Kita hidup di bumi yang manusianya jumlahnya sudah lebih dari 7 miliar kita sudah merasakan hiruk pikuk, sesak, kemacetan lalu lintas, kepadatan penduduk yang semakin padat, suasana yang kacau balau dan sebagainya. Apalagi jika semua makhluk yang Allah yang sudah mati dihidupkan kembali untuk menghuni bumi ini tentu saja bumi ini sangat sesak tidak ada lagi ruang gerak didalamnya. Berbeda dengan surga diakhirat nanti. Satu tingkatan surga saja sudah cukup menampung seluruh makhluk yang sejak pertama sampai terakhir diciptakan oleh Allah. Padahal surga ada 100 tingkatan.


Diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Abu Sa'id al-Khudri bahwa Nabi saw. bersabda, "Sesungguhnya di dalam surga ada seratus tingkatan. Seandainya seluruh makhluk alam berkumpul di salah satu tingkatannya saja, masih cukup menampung mereka. " (HR. Tirmidzi, hadits ini gharib / jarang dikenal)


Ada lagi dalam suatu hadits disebutkan bahwa tingkatan surga sama dengan jumlah ayat dalam al-Qur’an .
Diriwayatkan oleh Abu Hafash Umar bin Abdul Majid al-Qarsyi al-Mayanisyi dalam kitabnya Al-Ikhtiyar Fi al-Malah Min al Akhbay Wa al-Atsar dari Ibnu Abbas bahwa Nabi saw. bersabda, "Tingkatan-tingkatan surga itu sesuai dengan ayat AI-Qur'an, dan setiap ayat satu tingkatan. Padahal di dalam Al-Quran itu terdapat enam ribu dua ratus enam belas ayat. Jarak antara masing-masing tingkatan adalah seperti kira-kira antara langit dan bumi, dan berakhir pada puncak Iliyyin yang memiliki tujuh puluh ribu tiang terbuat dari intan permata yang sanggup menerang: jarak sejauh perjalanan selama tiga hari tiga malam."


Oleh karena itu rasulullah menganjurkan supaya membaca al-Qur’an dengan khusyuk dan hati-hati / pelan. Karena tempat kita (disurga) ada di ayat terakhir yang kita baca. Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah bersabda, "Dikatakan kepada orang yang tekun membaca Al-Qur'an, Bacalah dan naiklah dengan pelan-pelan, seperti kamu membacanya sewaktu di dunia, karena sesungguhnya tempatmu ada pada ayat terakhir yang kamu baca."


wallahu'alam bis showab.

Senin, 03 September 2012

Jangan Menyerah, Gagal bukan Kalah dan Kalah bukan Gagal !

"JANGAN MENYERAH KARENA SUKSES ITU ADA DIBALIK KEGAGALAN. DAN DIDUKUNG KETEKUNAN DAN KEULETAN "

Oleh : Muh. Ashabus Samaa’un
(pembina majelis ashabul muslimin)




Dalam kehidupan  ini manusia selalu diiringi berbagai macam persaingan dalam berbagai macam bidang kehidupan baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial, kebudayaan dan lainnya. Apalagi dijaman modernisme dan globalisasi ini segalanya telah mengalami persaingan yang amat ketat sehingga orang yang pertama gagal adalah yang paling pertama putus asa. Apalagi dizaman globalisasi ini tentu saja akan semakin sulit menghadapi segala persaingan tersebut. Banyak orang yang merasa gagal dan putus asa dalam menghadapi persaingan kehidupan kemudian stress dan melakukan tindakan kriminal sebagai pelampiasannya.  Misalnya gagal dalam berbisnis kemudian putus asa lalu tidak makan dan minum karena frustasi akhirnya jatuh sakit, bahkan yang lebih parah adalah sampai menenggak minuman keras yang jadi pelampiasaannya. Bahkan mengkonsumsi narkoba dan heroin untuk sejenak menghilangkan rasa frustasinya padahal tentu saja perbuatan itu justru merupakan perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain di sekitarnya. Belum lagi dampak diakhirat nanti. Itulah kehidupan yang barangkali yang dialami artis-artis televisi dan kaum konglomerat. Mereka memang kaya harta tetapi miskin hatinya. Sehingga terasa sempit hidupnya ketika kegagalan kecil menemuinya. Sebab walaupun mereka dipandang sebagai sukses dan kayaraya namun hakikatnya mereka menderita karena jauh dari mengingat Tuhannya.

Dilain cerita juga banyak juga anak sekolah yang cuman gagal lulus UAS atau UN sampai rela mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri minum obat nyamuk. Sungguh hal tersebut sangat ironis sekali karena lulus UN atau tidak sungguh tidak menentukan kesuksesan kehidupan sesudahnya.  Hal itu memang kenyataan karena banyak ternyata banyak yang tidak lulus SD bisa sukses hidupnya karena ketekunan dan sikap yang tidak mudah menyerah menghadapi masalah hidup.


Lebih bodoh dan payah daripada yang diatas adalah bunuh diri gara-gara diputus pacar. Itulah yang dialami abg (anak baru gengsi) seusia remaja hari ini. Pemikiran yang bodoh adalah pemikiran sekali saja tidak memikirkan sebab akibatnya. Artinya juga sebab kegagalan adalah karena seseorang tidak mampu berpikir panjang untuk menyelesaikan masalah. Kurangnya kedewasaan berpikir bukan karena faktor umurnya tapi karena pendidikan akhlaq dan agama yang kurang bagi generasi kita. Jika seorang punya keimanan yang cukup kuat, bila kehilangan sesuatu atau mengalami kegagalan maka dia akan optimis bahwa selama masih hidup tak ada kata gagal. Kata gagal dan sukses hanya berlaku diakhirat. Sukses adalah yaitu ketika seorang bertakwa mendapatkan ganjaran surga dan kegagalan adalah para pendosa yang kemudian merasakan azab akibat perbuatannya. Dengan begitu sebesar apapun kesulitan yang dihadapi didunia seorang muslim akan terus merasa optimis, terus bersemangat dan kemudian pantang menyerah.

Masalah Pendidikan dan Pengangguran


Jika anda mau memperhatikan atau pernah membaca berita dikoran, Televisi ataupun media lainnya atau barangkali anda melihat langsung lingkungan sekitar anda ada banyak orang sukses dalam berbisnis ternyata adalah seorang yang tidak mengenyam pendidikan menengah atau cuman lulus Sekolah Dasar. Jika anda tidak percaya dengan pernyataan saya jika anda membuka internet lalu ketik www.google.com coba anda cari berita yang berhubungan dengan lulusan SD jadi bos, lulusan sarjana jadi karyawan bahkan pengangguran. Untuk rangkuman beritanya klik disini .


Ternyata saya setelah membaca berita tersebut kita dapat mengambil sebuah kesimpulan. Yaitu kebanyakan yang jadi wirausahawan diindonesia ini adalah ternyata kebanyakan orang-orang yang hanya pernah mengenyam pendidikan sekolah dasar. Bahkan bisa jadi tidak lulus Sekolah Dasar juga ada.  Dan kebanyakan para wirausahawan diindonesia usaha kelas kecil dan menengah adalah lulusan Sekolah Dasar. kemudian peringkat kedua lulusan SLTP kemudian diperingkat ketiga adalah lulusan SMA diikuti paling buruk peringkatnya adalah lulusan sarjana. Kesimpulannya semakin tinggi pendidikan malah semakin manja orangnya. Karena kerja hanya mau "ndompleng" alias ngikutin orang lain atau status buruh /karyawan. Tidak mau ambil pusing jadi seorang pengusaha atau seorang wirausahawan yang mendirikan sebuah usaha sendiri  dengan alasan yang macam-macam padahal pendidikannya kelas intelek. Seharusnya intelek sarjana lebih pandai mendirikan usaha sendiri daripada yang pendidikannya lebih rendah karena mengingat ilmunya juga yang didapat harusnya lebih banyak. Akan tetapi lihatlah sendiri kenyataannya.


Mau jadi apa negri kita ini kira-kira 10, 20, atau 30 tahun kedepan jika terus begitu. Secara kasar saya dapat menyimpulkan bahwa angka kemiskinan dan pengangguran akan semakin membeludak. Karena terbatasnya lapangan pekerjaan, tetapi tidak seimbang dengan jumlah para pencari kerja yang setiap tahun terus meningkat. Tidak seimbang dengan sumber lapangan pekerjaan yang ada dan terbatasnya para pelaku usaha (wirausahawan). Padahal semua itu dapat dituntaskan dengan berwirausaha. Dengan berwirausaha kita bisa ikut membantu pemerintah mengentaskan masalah pengangguran yang semakin meningkat di Indonesia. Apalagi dengan berwirausaha akan ada rasa kepuasan bathin tersendiri dalam bekerja. Dari sisi kebebasan dan inovasi mudah kita kembangkan sendiri daripada kita jadi karyawan tentu saja kebebasan mengelola usaha adalah terbatas oleh peraturan pimpinan.


Jika anda memperhatikan dengan seksama berita tersebut diatas,  memang benar-benar tidak tanggung-tanggung angka pengangguran lulusan sarjana diindonesia.  Semakin tahun ternyata semakin meningkat tajam. Menurut berita  Data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyebutkan angka pengangguran mencapai 4,1 juta (21,2 persen) dari jumlah angkatan kerja sebanyak 21,2 juta pada 2011. Dari jumlah tersebut, separuhnya adalah lulusan diploma dan sarjana. Apakah arti dibalik semua ini? Ternyata saya dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa ternyata pendidikan diindonesia ini telah gagal total karena ternyata semakin tinggi pendidikan semakin tinggi pula menghasilkan manusia pengangguran. 


Barangkali salah satu sebabnya adalah mungkin semakin tinggi pendidikan semakin tinggi pula gengsinya sehingga tidak mau bekerja keras istilahnya adalah “setelah lulus sekolah harus dapat pekerjaan orang berdasi” alias maunya pada mau enak-enakan kerja dikantoran gaji gede kerjaan ringan. Padahal orang itu kalau mau sukses ya kerja keras dan pantang menyerah. Tak ada cerita orang duduk enak-enakan tidak pernah merasa pusing menghadapi berbagai kesulitan dan pahitnya kegagalan bisa sukses. 


Pantaslah kemana-mana nyari kerjaan gak dapat-dapat karena lapangan pekerjaan semakin sempit sementara setiap tahun pencari kerja membeludak. Salah satu solusi dari semua itu adalah dengan berwirausaha. Seorang wirausahawan biasanya mempunyai karakter pekerja keras, tekun, tidak mengenal gengsi, dan pantang menyerah. Sementara mental para lulusan intelek diindonesia adalah mental gengsi dan manja yang tentu saja sangat berlawanan dengan karakter seorang sukses atau wirausahawan. Setelah lulus yang dipikirkan hanya mencari pekerjaan bukannya mendirikan sebuah lapangan pekerjaan. Itulah sebab mengapa angka pengangguran diindonesia ini meningkat. Yaitu karena sedikitnya lapangan pekerjaan dan wirasusahawan tetapi angka peledakan pencari kerja sangat memprihatinkan karena jika kita mau mengamati tiap tahun diindonesia ini ada ratusan ribu lulusan sarjana / intelek keluar dari “kandang”nya ( lulus sekolah) menuju “alam bebas “ mencari penghidupan. 


FAKTOR KEGAGALAN HIDUP


 Kembali kepada permasalahan awal yaitu kenapa banyak orang gagal dalam menghadapi persaingan hidup? dan malah malah sampai bunuh diri sebagai puncak pelampiasaanya karena tidak bisa menahan rasa stres atau frustasinya. Dalam pembahasan ini saya hanya akan mengemukaan faktor-faktor yang umum saja sedangkan faktor lainnya yang khusus kita jelaskan dilain waktu, insyaAllah.


Faktor Pertama sebagai Jawaban pertanyaan diatas adalah karena banyak manusia sudah lupa dengan yang Maha Kuasa, yang memberi kesuksesan itu alias lupa kepada Allah SWT sehingga hidupnya terasa gersang dan sempit padahal dunia ini tak seluas daun talas. Banyak orang berlomba-lomba dalam urusan dunia sampai tidak mau tahu dari jalan mana ia dapat entah diperbolehkan agama atau tidak. Sementara untuk urusan kehidupan yang sebenarnya yaitu akhirat banyak manusia malah meremehkannya bahkan tidak memperdulikannya sama sekali. Seakan-akan memandang dunia ini sebagai tempat tujuan hidup padahal suatu saat setiap manusia itu akan mati. Lihatkah kehidupan persaingan yang sangat keras diperkotaan banyak gedung-gedung megah tinggi menjulang sementara disampingnya banyak pemukiman kumuh milik orang fakir miskin yang tidak dipedulikan bahkan dianggap “sampah yang terbuang” oleh sebagian besar manusia diperkotaan yang sudah mati rasa hatinya.

Itulah hasil kesuksesan pembangunan yang tidak diiringi dengan pembangunan keimanan / ketakwaan hasilnya adalah kesenjangan sosial yang memprihatinkan dan penyakit materialisme dan individualisme yang sudah sangat akut. Karena banyak yang telah menganggap uang sebagai tuhan dengan anggapan apa saja bisa dibeli dengan uang. Dan kita telah melihat kenyataanya yaitu di indonesia ini hukum bisa dijual beli. Para koruptor bisa bebas sesuka hati dan maling ayam tewas digebuki, itu semua adalah persoalan punya duit atau tidak.


Padahal orang seperti itu telah lupa hal sepele yaitu mati tidak bisa dijual beli. Dan juga siksaan neraka tidak bisa ditebus dengan apapun, bahkan seandainya orang punya emas bumipun jika digunakan untuk tebusan pembebasan siksa akhirat di neraka, maka tak akan pernah diterima oleh Allah Yang Maha Kaya , Maha Bijaksana Dan Maha Adil. Sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur'an, Allah Ta’ala berfirman,

"Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mereka mati tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang di antara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak itu). Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong." 

(Q.S. Ali ‘Imran/3: 91)

Ingatlah sebuah nasehat yang sangat bijak dari nabi Muhammad saw yaitu “barangsiapa yang mengingat Allah SWT diwaktu lapang niscaya Allah akan mengingatnya diwaktu sempit”. Artinya adalah ketika kita sedang dalam keadaan lapang kesehatan dan rejekinya kita banyak bersyukur kepada Allah diriingi dengan amal shalih yang banyak niscaya Allah akan membantu kita disaat kita susah. Kita tahu sendiri keadaan manusia jaman sekarang. Ketika banyak harta banyak yang menemani tetapi ketika kita sedang kesulitan mereka semua menjauhi. Maka jika siapa lagi yang akan menolong kita pada saat kita seperti itu kalau bukan Tuhan Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu tidak salah jika kita diharuskan bersyukut dan beramal shalih saat kita sedang dilapangkan rejekinya agar ketika kita susah Allah akan menolong kita. Itulah kesuksesan yang diiringi dengan takwa. Hasilnya juga tidak hanya dinikmati diri sendiri tetapi juga orang disekitarnya. Tidak hanya sukses dunia tetapi juga sukses akhirat. Siapakah yang tidak menginginkan kehidupan seperti itu?


Faktor yang kedua penyebab kegagalan hidup adalah karena penyakit mudah putus asa karena sebuah kegagalan. Itulah yang terjadi pada zaman sekarang ini orang mudah putus asa dengan satu usaha percobaan sehingga dia menunda kesuksesan pada percobaan yang berikutnya. Atau malah membuang kesuksesan itu karena tidak mau mencobanya sekali lagi dan sekali lagi kegagalan itu. Banyak orang sekarang itu takut mendirikan usaha sendiri dengan alasan takut bangkrut. Hal itu sungguh pernyataan salah dan tidak beralasan. Apalagi mental seperti itu adalah mental seorang pecundang yaitu kalah sebelum bertanding.


Sebagai sebuah motivasi untuk kita semua marilah kita kembali mengingat masa lalu kita. Yaitu ketika kita masih bayi digendong kemudian belajar merangkak setelah merangkak kemudian belajar berjalan. Belajar berjalan ternyata tidak semudah yang dibayangkan bayi selalu terjatuh berkali-kali ketika sedang belajar berjalan. Tetapi kita waktu itu tidak pernah menyerah untuk bisa berjalan. Sehingga telah terlihat hasilnya yaitu sampai sekarang kita telah bisa kemana-mana dengan berjalan kaki dan melakukan berbagai aktivitas dengan bantuan kaki. Coba kita menyerah sejak bayi. Sekali jatuh langsung tidak mau belajar berjalan lagi tentu saja mungkin barangkali kita tidak akan pernah bisa berjalan dengan kaki meskipun mempunyai kaki. Dapatkah anda mengambil kesimpulannya?. Kesimpulannya adalah pantang menyerah dan terus bangkit dari kegagalan adalah salah satu faktor kesuksesan kita.


Untuk lebih jelasnya kita dapat mengambil contoh seorang anak yang belajar bersepeda, dia akan terjatuh berkali-kali sampai dia bisa bersepeda dengan lancar. Jika sekali saja belajar lalu terjatuh dan takut untuk mencobanya lagi maka anak seperti itu tidak akan pernah bisa bersepeda roda dua. Hanya bisa menaiki sepeda roda tiga seumur hidupnya. Aliasnya hidupnya tidak pernah berkembang sama sekali bisa dibilang gagal karena tidak mau merasakan pahitnya kegagalan.


Faktor yang ketiga, Gengsi yang dituruti. Faktor yang ketiga ini memang cukup komplek untuk dijelaskan. Karena dijaman globalisasi ini banyak alasan dilakukan untuk gengsi. bahkan sampai rela menghambur-hamburkan duit banyak sekedar untuk memuaskan gengsi. Penyakit gengsi secara kasar dapat digambarkan sebagai penyakit  tukang pamer dalam bahasa kita dalam agama islam kita mengenal penyakit riya'. Penyakit gengsi dan riya' adalah dua saudara kembar yang sulit dibedakan. Penyakit ini selalu mengajak pengidapnya untuk melakukan hal-hal yang tidak perlu biar dianggap wah oleh orang sekitarnya. Misalnya membeli Hape kelas terbaru supaya dianggap gaul oleh temannya, membeli mobil supaya dipandang orang kaya oleh orang lain padahal mobil kredit. Untuk sekelas anak sekarang sifat gengsi ini yang terlihat jelas adalah malu ke sekolah jalan kaki lalu pakai motor padahal jarak kesekolah cuman beberapa meter dari rumahnya. Untuk kelas para konsumtif maka dia akan selalu membeli produk dari luar negri biar dibilang up to date  alias tidak ketinggalan jaman. Padahal produk dalam negri bisa jadi harga lebih murah dan berkualitas, manfaat lainnya adalah membantu perekonomian rakyat kecil kelas pedagang. 


Itulah sifat gengsi. Sifat ini adalah sifat jelek yang sulit dihilangkan dalam benak masyarakat kita sekarang ini. Apalagi pengaruh budaya barat kian mendominasi gaya hidup masyarakat kita sekarang. Yang sifatnya serba konsumtif (boros) dan glamour alias gaya hidup ngawur.  Apalagi yang tiap hari santapannya sinetron dan lauknya iklan televisi. Tentu saja gaya hidupnya akan lebih parah daripada yang tidak nonton sinetron. Seseorang yang tiap hari nonton sinetron maka secara sadar atau tidak orang itu akan mengikuti gaya hidup para artis sinetron atau bintang iklan. Sehingga kehidupannya menjadi boros, konsumtif dan gampang diakali orang lain. 


 Penonton sendiri tidak sadar kalau dibohongi kaum kapitalis. Mereka mempengaruhi masyarakat untuk menguntungkan produknya sendiri dengan berbagai cara misalnya dengan tayangan iklan televisi. Padahal namanya saja iklan. Tentu saja banyak kebohongannya dalam menayangkan produknya. Karena prinsip mereka yang penting masyarakat terbujuk untuk membeli produk mereka dengan berbagai cara salah satunya adalah dengan menyihir  para penonton dengan pesona bintang iklan televisi sehingga cepat atau lambat penonton akan tertarik untuk membeli produk mereka. Misalnya iklan handphone blackberry yang harganya sekian juta padahal banyak hape yang lebih murah dari itu akan tetapi karena masyarakat telah tersihir bintang iklannya maka masyarakat khususnya kalangan remaja akan mudah terpengaruh untuk membeli produk mereka meskipun mahal sekali. Hal itu barangkali dilakukan untuk sekedar memenuhi gaya gengsi yang disuguhkan oleh bintang iklan televisi itu tadi. Harusnya orang akalnya sehat dapat memilih mana kebutuhan yang lebih penting dan mana kebutuhan yang tidak penting. Orang bijak yang memiliki karakter wirausahawan akan lebih memilih membeli barang bermanfaat misalnya membeli buku pengetahuan untuk menambah keilmuan atau ditabung daripada membeli barang yang fungsinya tidak terlalu berguna. Hape kan sebenarnya fungsi utamanya adalah untuk menelpon dan sms. Tetapi karena jaman telah maju fungsinya sudah banyak berubah salah satunya adalah sebagai media hiburan, chatingan, fesbukan dan sebagainya. Maka tak ada yang memegang hape sekarang ini kecuali sebagian besar waktunya untuk bersia-sia memijit-mijit tombol hape berjam-jam yang tidak jelas bermanfaat atau tidak. Bisa dibilang jaman sekarang manusia sudah jadi budak teknologi yang radikal. Karena dampaknya juga sudah sangat terlihat jelas yaitu perilaku kriminal dan kebodohan massal telah terjadi pada masyarakat dewasa ini. Semua itu tidak terlepas dari pengaruh negatif perkembangan teknologi.
Terlebih lagi, masyarakat dewasa ini tidak mau ambil pusing dengan apa yang mereka tonton itu termasuk pendidikan yang membangun atau merusak moral anak-anaknya. Karena kita banyak melihat tayangan televisi jaman sekarang adalah tayangan berbau semi cabul dan glamouristik. Misalnya tayangan sinetron abg yang berbau pacaran dan kenakalan-kenakalan remaja.  Tentu saja anak-anak remaja pemikirannya masih belum stabil sehingga apa saja yang kelihatannya menarik maka gampang saja ditiru. Tidak pikir panjang apa sebab dan akibatnya. Maka tindakan kriminal dan kenakalan anak muda sekarang ini tidak lain juga faktornya dari racun televisi. Atau sinetron dewasa yang isinya temanya rebutan warisan atau selingkah selingkuh. Sungguh hal itu akan memperkeruh pemikiran para penonton. Sehingga tidak jarang pula adegan kriminal yang dilakukan orang kadang mirip sekali adegan sinetron karena barangkali awal mula inspirasinya dari situ. Itulah dampak tontonan yang menjadi tuntunan. 

Kembali kepada masalah gengsi. Sifat gengsi adalah penyakit berbahaya dalam kehidupan. Karena sifat ini akan melahirkan juga sifat malas dan manja dan sifat angkuh bin takabur (sombong). Misalnya setelah lulus kuliah maunya kerja jadi orang kantoran. Padahal  pekerjaan kantoran sudah penuh diisi orang. Solusinya adalah  misalnya berdagang tetapi karena penyakit gengsi maka seorang  sarjana akan malu untuk berdagang padahal berdagang adalah pekerjaan halal, jika objek dan asal jualannya halal. Jadi kenapa harus malu. Barangkali dia menganggap dirinya orang intelek yang seharusnya duduk dilingkungan kerja orang berdasi, tidak duduk bersama orang pasar karena barangkali menganggap orang-orang yang dipasar adalah semuanya orang kampungan yang berpendidikan rendah. Sedangkan dirinya adalah seorang sarjana. Lalu bagaimana orang seperti ini mau maju sementara sifat gengsi telah merasukinya!. Orang seperti ini tidak akan pernah jadi pengusaha sukses karena seorang pengusaha sukses biasanya banyak pengalaman dalam dunia usaha, pengalaman bergaul dengan siapa saja baik awam, intelek, kaya maupun miskin dan sifatnya adalah supel (gampang menyesuaikan) dan seorang pekerja keras lagi pantang menyerah. Biar bagaimanapun walaupun dia merasa sombong dengan menganggap dia sendiri lulusan intelek terpelajar tapi orang ini melupakan satu hal yaitu pengalaman hidup dilapangan usaha tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan seorang pedagang bakso keliling sekalipun. Mengingat baru lulus sekolah saja sudah belagu. Padahal lingkungan sekolah bisa jadi berlawanan situasinya dengan lingkungan dunia usaha. Pemikiran dilingkungan sekolah bisa jadi adalah pemikiran teori serba instan akan tetapi lingkungan dunia kerja adalah lingkungan yang tidak hanya menuntut kelimuan dan keahlian tetapi juga pengalaman untuk terjun dalam bidang tertentu. Inilah satu hal yang tidak dimiliki "anak kemaren sore" itu /  sarjana yang baru lulus dari kuliah.

Sebenarnya ada banyak peluang pekerjaan dimuka bumi ini, tidak hanya terbatas pada urusan kantoran atau businesman saja. Salah satunya pedagang. Dari dagang kue,cabe, mie, batu bata, saham sampai properti. Atau menjadi seorang peternak, montir radio, montir motor, atau menjadi ahli perkebunan. 



Sebagai pelajaran untuk kita marilah kita ingat kisah abdurrahman bin auf. Beliau adalah sahabat Nabi Muhammad saw yang sukses dalam berbisnis atau seorang sudagar kaya raya, namun tidak mengenal apa itu gengsi. Beliau pernah ditawari jabatan pemerintahan saat itu. Tetapi apa jawab abdurrahman bin auf? . Dia kaya tapi tidak gila kekuasaan seperti orang saat ini. Dengan hartanya dia membeli suara rakyat, suara umat dengan cara nyogok, dengan cara nyuap dan politik uang. Ketika Abdurrahman ditawarkan menjadi khalifah, dia katakan apa? “Lebih baik engkau berikan pisau kepadaku, taruh di leher, tusuk sampai tembus ke sebelahnya. Sesungguhnya jabatan itu tidak aku inginkan. Beliau malah hanya meminta ditunjukan dimana pasar kemudian kembali berdagang disitu. Benar-benar seorang yang berkarakter luar biasa. 


Saya memang tidak heran kenapa berdagang lebih dihindari daripada jadi orang kantoran untuk manusia jaman sekarang. Karena sejak kecil barangkali kita dididik untuk menjadi konsumen bukan sebagi produsen, dididik menjadi seorang manja yang tidak mengenal kerja keras bukan dididik menjadi seorang pekerja keras yang ulet. Sehingga sifat gengsilah yang kemudian tumbuh dalam benak kita kemudian mendarah daging menjadi karakter seorang pecundang. Maunya kerja enak dan dapet duit banyak. Sementara dia sendiri tak mau merasakan pahitnya orang kerja keras dan pahitnya kesulitan hidup. Padahal seorang sukses berawal dari sebuah kesulitan kemudian menjadi pembelajaran hidup untuk kemudian bangkit menjadi seorang pengusaha yang ulet yang bisa mengatasi kesulitan hidupnya. 


Memang tidak ada yang bisa menjamin kesuksesan pada kita, kecuali Allah yang  Maha Berkehendak. Tapi berdagang atau bertani dan berternak tak ada salahnya, daripada nganggur. Atau anda akan mendapatkan julukan pepatah "Besar gengsi daripada pendapatan".


Kita tidak akan membahas lebih jauh tentang penyakit gengsi ini. Tetapi penyakit gengsi ini adalah penghambat munculnya sebuah kreativitas dan kerja keras untuk mencapai sebuah usaha. Orang yang mempunyai sifat gengsi hanya mau sukses tapi tidak mau bekerja keras dan usaha yang tidak sedikit menghabiskan tenaga dan biaya. Pemikiran gengsi adalah pemikiran bagaimana seseorang mau sukses dengan cara instan.


Penutup


Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan. Yang pasti tawakal kepada Allah itu yang paling utama dan pantang menyerah adalah faktor pentingnya dalam membangun sebuah kesuksesan hidup dalam berbagai hal. Saya akan membawakan satu syair yang barangkali berguna untuk kita semua yang menginginkan sebuah kesuksesan tanpa batas :


Jangan takut musuh ketika perang

Jangan takut kalah jika ingin menang

jangan takut ombak jika mau berlayar
jangan takut gagal jika menginginkan usaha lancar

Jangan takut kotor jika ingin menanam benih tanaman .

Jangan gengsi jika ingin sebuah keberhasilan.

Pepatah saya diatas dapat diartikan kunci keberhasilan adalah tidak mudah putus asa, tidak gengsi dan tidak takut mengalami kegagalan dan memerlukan sebuah ketekunan untuk sebuah keberhasilan.

Inilah hidup segalanya perlu usaha tidak ada yang instan. Pemikiran serba instan dan tidak mau berusaha dan membesarkan gengsi adalah pemikiran seorang yang gagal selamanya. Bahkan bisa gagal diakhirat, alias masuk neraka karena sifat manja. Karena sifat tersebut biasanya hanya akan membuat orang bermental pengecut, munafik dan culas. Naudzubillah.