Minggu, 19 November 2017

Islam Mengajarkan Toleransi Dan Tidak Ada Paksaan Dalam Beragama

Mukadimah Ayat :

"Tidak ada paksaan dalam agama. Sesungguhnya jalan benar itu nyata bedanya dari kesesatan; dan barang siapa menolak ajakan orang-orang sesat  dan beriman kepada Allah swt. , maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada suatu pegangan yang kuat dan tak kenal putus. Dan Allah swt. Maha Mendengar, Maha Mengetahui." (Al-Baqarah: 256)


Toleransi dalam islam adalah sikap yang mengedepankan kebijaksanaan dan menghormati ajaran agama lain tanpa mencampur adukkan ajaran agama tertentu dengan agama islam sendiri. Berbeda dengan sikap intoleran yang dilakukan oleh ekstremis yang mengaku islam mereka memaksa bahkan tak segan membunuh siapapun yang tidak mau mengikuti ajaran mereka. Hal ini sangat bertentangan dengan prinsip islam sesuai ayat al Quran diatas yang terbuka dan tidak memaksakan.

Juga toleransi dalam islam sangat berbeda dengan orang liberal yang merayakan hari raya bersama sama beribadat bersama sama dan sebagainya hal itu sama dengan mencampur adukkan ajaran agama lain, dan hal ini adalah perilaku tercela yang menjerumuskan kedalam kemusyrikan. Toleransi dalam islam adalah dalam masalah duniawiah tidak untuk masalah ibadah. contohnya tolong menolong dalam kegiatan sosial terhadap non muslim, membangun jembatan atau bangunan umum bersama non muslim, bersikap baik dalam bertetangga dengan non muslim dsb.

Toleransi adalah hal yang sangat penting untuk menjaga perdamaian dan persatuan di dalam masyarakat yang plural atau jamak. Sikap saling menghormati perbedaan adalah keniscayaan karena perbedaan dari lahirpun adalah keniscayaan. Begitu juga Islam sangat menjunjung perbedaan dengan mengedepankan toleransi. Tulisan berikut akan memuat toleransi dalam Islam. ditilik dari sumber Al-Qur'an dan hadits.

Toleransi dalam Islam

Rasulullah saw dalam berdakwah menerangkan kebenaran Islam diperintahkan dengan cara yang baik, dan menjauhi segala bentuk kekerasan.
"Panggilah kepada jalan Tuhan engkau dengan hikmah (bijaksana) dan nasihat yang baik, dan bertukar-pikiranlah dengan mereka, dengan cara yang sebaik-baiknya. Sesungguhnya Tuhan engkau Dia lebih mengetahui siapa yang telah sesat dari jalan-Nya; dan Dia Maha Mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. (An-Nahl: 125)

Arti hikmah sendiri adalah: pengetahuan atau ilmu, keseimbangan atau keadilan, lemah lembuat atau kemurahan hati, keteguhan, sesuatu ucapan atau percakapan yang serasi atau cocok dengan kebenaran dan sesuai pula dengan tuntutan keadaan, anugerah nubuatan, apa yang menghalangi atau mencegah seseorang dari perbuatan tolol (Lane)

Orang mungkin berpikir bahwa adanya perang di dalam Islam mengesankan bahwa Islam menggunakan kekerasan untuk menyebarkan Islam, padahal perang dalam Islam bersifat mempertahankan diri dan bukan agresi. Ayat berikut melenyapkan salah paham itu:

"Tidak ada paksaan dalam agama. Sesungguhnya jalan benar itu nyata bedanya dari kesesatan; dan barang siapa menolak ajakan orang-orang sesat  dan beriman kepada Allah swt. , maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada suatu pegangan yang kuat dan tak kenal putus. Dan Allah swt. Maha Mendengar, Maha Mengetahui." (Al-Baqarah: 256)

Kemudian ditegaskan lagi bahwa tidak boleh ada pemaksaan dan harus toleransi karena Allah yang lebih tahu siapa yang beriman dan yang tidak beriman:
"Dan sekiranya Tuhan engkau menghendaki, niscaya orang yang ada di bumi akan beriman semuanya. Apakah engkau akan memaksa manusia hingga mereka menjadi orang beriman?" (Yunus: 99)
"...maka di antaramu ada yang kafir dan di antaramu ada yang mukmin. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (At-Taghabun: 2)

Toleransi Menurut Hadits Nabi SAW

Ayat diatas sudah tegas menjelaskan tentang toleransi dan tidak adanya pemaksaan dalam Islam. Selain itu Rasulullah saw sendiri memperkuat tentang perintah toleransi ini:

Aisyah r.a. meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw bersabda: "Sesungguhnya Allah itu Penyantun dan suka pada kelembutan dan memberikan kepada orang yang lemah lembut dengan sesuatu yang tidak akan diberikan kepada orang yang berlaku kasar, dan tidak akan diberikan kepada selain orang yang berlaku lembut. (H.R. Muslim)

Di dalam peperangan yang terpaksa dilakukan oleh umat Islam, Rasulullah saw senantiasa menasehatkan kepada para sahabat yang akan turun ke medan perang supaya jangan bertindak aniaya. Dan tetap menjunjung kasih sayang.

Rasulullah saw berpesan kepada Zaid bin Harisah yang memimpin pasukan Islam:

"Aku wasiatkan kepada kalian semua agar selalu bertakwa kepada Allah dan berlaku baik terhadap setiap Muslim. Perangilah dengan nama Allah di jalan Allah setiap orang yang ingkar kepada Allah. Jangan kamu berkhianat, jangan kamu berlaku kejam, dan jangan kamu bunuh anak kecil, kaum wanita maupun orang tua. Janganlah kalian membunuh orang yang berlindung di kuilnya, dan jangan kamu rusak pohon kurma, pohon-pohon lainnya dan jangan kamu hancurkan rumah-rumah."

Disini sangat jelas terlihat bagaimana kasih sayang lah yang selalu ditekankan oleh Rasulullah, beliau tidak mengharapkan perang, tetapi saat perang terpaksa dilakukan beliau menekankan kasih sayang bahkan kepada musuh dan kepentingan umum lainnya.

Meski jarang dibahas tetapi Toleransi Islam juga diyakini oleh seorang orientalis barat Thomas Arnold dalam bukunya 'the Preaching of Islam' dalam bab satu dikatakan bahwa para utusan yang dikirim oleh Nabi Muhammad saw kepada pemuka-pemuka bangsa Arab adalah utusan yang selalu menunjukkan rasa toleransi yang tinggi, serta menjauhi segala macam sikap kekerasan. Lebih dari itu para utusan itu selalu memperhatikan kelemahlembutan dan selalu berusaha mendamaikan golongan yang berseteru. Karena itu banyak orang yang tertarik pada akhlak para utusan Nabi saw.

refrensi : agama-islam.org

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan komentarnya jika ada link mati harap lapor. jazakumullah