Rabu, 22 November 2017

Kisah Ahli Ibadah Masuk Neraka Karena Mendoakan Jelek Saudaranya

Memang lidah adalah benda tertajam didunia ini bagaimana tidak? Jika seseorang tidak bisa menjaga lidahnya bahkan seorang ahli ibadahpun bisa masuk neraka karena mulutnya sendiri. Berikut ini kisah dalam sebuah hadits nabi saw

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Amir, telah menceritakan kepada kami Ikrimah ibnu Ammar, dari Damdam ibnu Jausy al-Yamami yang mengatakan bahawa Abu Hurairah pernah berkata kepadanya, "Hai Yamami, jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap seseorang "semoga Allah tidak mengampunimu" atau "semoga Allah tidak memasukkan mu ke dalam syurga."

Aku (Yamami) berkata, "Hai Abu Hurairah, sesungguhnya kalimah tersebut biasa dikatakan oleh seseorang terhadap saudaranya dan temannya jika dia dalam keadaan marah."

Abu Hurairah r.a berkata, "Jangan kamu katakan hal itu, kerana sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah S.a.w bersabda yaitu;

"Dahulu di kalangan umat Bani Israil terdapat dua orang lelaki; salah seorangnya rajin beribadah, sedangkan yang lainnya zalim terhadap dirinya sendiri (ahli maksiat); keduanya sudah seperti saudara. Orang yang rajin ibadah selalu melihat saudaranya berbuat dosa dan mengatakan kepadanya, "Hai kamu, hentikanlah perbuatanmu." Tetapi saudaranya itu menjawab, "Biarlah aku dan Tuhanku, apakah kamu ditugaskan untuk terus mengawasiku?" Hingga pada suatu hari yang rajin beribadah melihat saudaranya ahli maksiat itu melakukan suatu perbuatan dosa yang menurut penilaiannya sangat besar. Maka dia berkata kepadanya, "Hai kamu, hentikanlah perbuatanmu." Dan orang yang ditegurnya menjawab, "Biarlah aku, ini urusan Tuhanku, apakah engkau diutuskan sebagai pengawasku?" Maka yang rajin beribadah berkata, "Demi Allah, semoga Allah tidak memberi keampunan kepadamu, atau semoga Allah tidak memasukkanmu ke syurga untuk selama-lamanya."

Abu Hurairah melanjutkan kisahnya, bahawa setelah itu Allah mengutus seorang malaikat untuk mencabut nyawa kedua orang tersebut, dan keduanya berkumpul di hadapan Allah. Maka Allah s.w.t berfirman kepada orang yang berdosa, "Pergilah, dan masuklah ke dalam syurga kerana rahmat-Ku." Sedangkan kepada yang lainnya Allah S.w.t berfirman, "Apakah kamu merasa alim, apakah kamu mampu meraih apa yang ada di tangan kekuasaan-Ku? Bawalah dia ke dalam neraka!"

Nabi s.a.w bersabda, "Demi Tuhan yang jiwa Abul Qasim berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya orang tersebut (yang masuk neraka) benar-benar mengucapkan suatu kalimah yang menghancurkan dunia dan akhiratnya."

Imam Abu Daud meriwayatkannya melalui hadits Ikrimah ibnu Ammar, bahawa Damdam ibnu Jausy menceritakan kepadanya dengan lafaz yang sama.

[Imam Ibnu Katsir - Tafsir Ibnu Katsir, Surah an-Nisaa', ayat 47 - 48]

Bayangkan, jika ahli ibadah yang mendoakan sedemikian terhadap saudaranya pun sudah dimasukkan ke neraka, apa lagi kalau ucapan itu dibuat oleh bukan ahli ibadah. Na'udzu billahi min dzaalik

Semoga kita tidak sombong dengan ilmu dan amal kita. Kerana ilmu dan amal adalah untuk mendapatkan keredhaan Allah dan lebih mengenali-Nya, bukannya untuk bermegah-megah dan merasa takjub pada diri.

Nasehat dari kami terahir sesungguhnya yang menyebabkan kita masuk surga bukan kerajinan amal ibadah tetapi perilaku kita dan ahlaq kita dan perkataan kita disukai Allah SWT itulah yang kadang menjadi sebab kita masuk surga. Jangan merasa sombong dengan banyaknya ilmu dan banyak ibadahmu jika tidak berhati hati justru itulah nerakamu.

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan komentarnya jika ada link mati harap lapor. jazakumullah