Selasa, 05 Juni 2012

Mutiara Nasehat No. 221-230

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


Kata mutiara nasehat ini Terinspirasi dari mutiara Qur'an , hadits dan perkataan ulama. jika ada yang salah mohon dimaafkan yang sebesar-besarnya. Tujuan kami hanyalah semakin mempermudah pemahaman kita dalam mempelajari ajaran agama islam. semoga bermanfaat amiien




221. Manja dan keprihatinan
“barangsiapa hidup didunia ini penuh dengan kemewahan, maka orang itu akan semakin manja dan bodoh dengan urusan akhirat. Barangsiapa didunia ini hidup penuh dengan penderitaan / keprihatinan disertai dengan kesabaran maka dia akan menjadi orang pandai bersyukur, dan surga adalah tempat orang-orang bersyukur. 
Dan Rasulullah telah mengatakan dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan akhirat (surga ) adalah kampung halaman orang mukmin dan juga dunia adalah surga bagi orang kafir dan akhirat adalah penjara yang penuh penderitaan yang kekal bagi orang kafir”. (Ashabul Muslimin)

222. Zuhudlah
“Zuhudlah terhadap dunia (tidak berlebihan dan qona’ah) maka( Insya Allah) akan dikaruniai kebahagiaan dan kebaikan yang banyak”(ashabul muslimin)

223. Kita adalah musafir dan tukang parkir
“Hiduplah didunia ini sebagai seorang musafir atau tukang parkir (hidup merasa dititipi bukan merasa memiliki). Sehingga tidak terlalu berharap banyak tentang dunia dan tidak terlalu ambisi memiliki harta, karena tahu akhirat lebih utama”(ashabul muslimin)

224. Pembersih hati
"Ketahuilah bahwa hati manusia tidak (mungkin) terus (dalam keadaan) bersih, akan tetapi (suatu saat mesti) akan bernoda (karena dosa dan maksiat), maka (pada waktu itu) dibutuhkan pembersih (hati), dan pembersih hati itu adalah menelaah kitab-kitab ilmu agama yang bersumber dari petunjuk al-Qur'an dan hadits Rasulullah SAW (yang sah dan tidak palsu)"
(Nasehat Imam Ibnul Jauzi)

225. Ilmu adalah cahaya petunjuk
“Ilmu agama adalah cahaya petunjuk kebenaran. Ilmu tidak musnah ketika masih banyak yang mempelajari, mengamalkan dan menyebarkan benih-benih ilmunya, meskipun ilmu itu belum dicetak dalam buku. Ilmu akan musnah bersama pemiliknya ketika tidak ada lagi orang yang mempelajarinya dan melestarikannya, meskipun telah dicetak dalam buku yang tebal-tebal namun hanya sebagai hiasan perpustakaan”.
(ashabul muslimin)

226. Akan ada suatu masa
“Akan ada suatu masa islam tinggal nama karena tidak ada lagi yang mau menganut ajarannya meskipun mengaku islam. 

Dan al-Qur’an tinggal tulisannya walaupun dicetak dimana-mana namun sedikit yang mau mempelajari isinya.

"Dan Masjid-masjid hanya tinggal bangunannya meskipun bangunannya megah-megah tapi sepi jama’ah”.

“Itulah tanda dekatnya hari kiamat yang harus kaum muslimin waspadai dari sekarang”.

 (Ashabul muslimin dari hadits nabi)

227. Manusia yang pandai adalah ...
“Manusia yang pandai bukanlah manusia yang banyak hafal ilmu. Tapi manusia yang pandai adalah manusia yang mampu menggunakan akalnya untuk memanfaatkan ilmu”.
“Manusia yang kuat bukanlah manusia yang menang bertanding, tapi manusia yang kuat adalah manusia yang mampu menggunakan akalnya untuk mengalahkan hawa nafsunya”.
“Manusia yang rupawan bukanlah manusia yang bagus rupanya, tapi manusia yang rupawan yang sesungguhnya adalah manusia yang sehat akalnya yang bisa mampu merawat kecantikan hatinya”.
“Manusia yang bijak bukan orang yang tahu kebenaran, tapi manusia yang bijak adalah yang menggunakan akalnya untuk menegakkan kebenaran itu”.
“Manusia yang hina bukanlah manusia yang lemah dan miskin. Tapi manusia yang hina adalah yang akalnya tidak mampu menahan godaan syahwat yang akan selalu merugikannya”.
(Syair Ashabul Muslimin )

228. Perjalanan kehidupan

“Dunia ini naungan sementara, akhirat kampung halaman kita”.

“dunia ibarat kendaraan untuk mencapai tempat tujuan. Maka jangan kau mengabaikan supaya cepat sampai ketujuan. Jangan juga dijadikan tujuan karena setiap manusia pasti akan pulang (mati)”

“Keimanan dan ilmu syar’i ibarat petunjuk menuju tempat tujuan (akhirat). Maka jangan kau abaikan agar tidak sesat dijalan”.

“Amal shalih ibarat bekal menuju perjalanan. Maka carilah bekal sebanyak-banyaknya supaya diperjalanan tidak kesulitan”.

“Kematian adalah awal perjalan yang amat gelap dan panjang menuju tempat tujuan. maka persiapkan kendaraan yang paling bagus dan bekal yang banyak supaya selamat sampai tujuan. Kendaraan yang bagus akan kau dapatkan setelah anda menyibukkan diri untuk hal yang bermanfaat didunia. Bekal yang banyak tergantung amalan shalih selama hidup didunia”.
“akhirat adalah kampung halaman kita. Orang sampai tempat tujuan dengan baik maka tidak lain adalah masuk kesurga (yaitu orang-orang beriman yang gemar mengerjakan amal shalih). Orang yang kehabisan bekal dijalan akhirnya terlambat sampai tujuan (yaitu orang beriman yang sedikit kebaikannya akhirnya masuk neraka terlebih dahulu kemudian diangkat Allah kedalam surga). Orang tersesat dijalan akhirnya tersesat tidak pernah pulang (yaitu orang-orang kafir yang masuk neraka selamanya karena enggan menerima petunjuk dari Allah SWT).

(Ashabul muslimin dari hikmah surat al-Ashr)

229.  Perjalanan keakhirat
“Perjalanan menuju akhirat adalah perjalanan yang amat panjang. Maka berangkatlah bersama-sama keluarga dan orang banyak supaya perjalanan terasa lebih ringan.”
“Artinya kita ajak mereka dengan dakwah islam yang penuh dengan petunjuk ini supaya kita bersama-sama sampai ketujuan (akhirat).”
“Segala sesuatu adalah berawal dari dalam. Maka supaya tidak kacau dalam mempersiapkan perjalanan (menuju akhirat). Maka yang pertama kita ajak adalah diri sendiri. Yang kedua adalah keluarga kita (orang tua, kakak-adik, anak dan istri). Yang ketiga adalah saudara-saudara yang lain (sesama muslim).”
“Dan ayo kita berangkat dengan mengawali dengan bacaan bismillahitawakaltu lahaulawala quwata ilabillah”. Supaya kita senantiasa mendapatkan pertolongan dari Allah”.
(Ashabul muslimin)

230. Bersyukur
“Barangsiapa yang tidak bersyukur terhadap nikmat yang kecil niscaya dia tidak akan bersyukur kepada nikmat yang besar. Barangsiapa yang tidak bersyukur terhadap (pemberian) orang lain (berterima kasih) berarti dia tidak bersyukur pada Allah. Menyebut-nyebut nikmat Allah adalah bersyukur, meninggalkannya berarti ingkar (kufur).”
(Hadits nabi saw)

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan komentarnya jika ada link mati harap lapor. jazakumullah